24 October 2008

Kapas atau Ranting

Aku bisa,
selalu menjadi kapas

Ringan tersapu angin,
bergerak perlahan menuju gravitasi

Aku bisa,
selalu menjadi ranting

Terbawa arus,
bergerak cepat tanpa harus hanyut

Aku bisa,
ada atau tiada.

Jogja,
18 Oktober 2008
"dalam menghitung hari"

9 comments:

Haris said...

Aku yakin
engkau bisa
ada atau tiada

Lia Marpaung said...

aku ingin bisa
bergerak cepat mengikuti arus
tanpa harus hanyut...

tapi, bagaimana caranya ???
karena terkadang aku suka hanyut
dalam lautan "godaan"....

budi maryono said...

mengapas meranting.... ikhlas!

Bambang Saswanda Harahap said...

menjadi kapas kah?
atau menjadi ranting?
mengapa bisa berpuisi seperti ini?

Arief Firhanusa said...

aku bisa menjelma menjadi kapasmu
untuk mengarungi butiran-butiran mega
menuju mayapada

goresan pena said...

*mas erik; terimakasih...saja yah...

*lia; sedikit gambaran...
tulisan ini mengenai sebuah 'respon'. dalam menanggapi apapun, ada yang lambat (seperti gerak kapas tertiup angin), ada juga yang cepat seperti ranting yang terbawa arus.

hm...bagaimana terbawa arus tanpa hanyut...

saya rasa, Tuhan yang bicara lewat agama

*bulan luka; betul pak...dan sepakat, arahnya memang ke situ... ikhlas...sesuatu yang sampe' ke ujung langit pun belum tentu di dapat ilmunya.

*bambang; sekali lagi, puisi ini bercerita tentang 'respon'.
hm, bisa dibantu gak....
maksudnya "mengapa bisa berpuisi seperti ini?" apa yah....?

goresan pena said...

mas arif;
hhhhhh....mayapada...
jagadtri...
belum terlalu mampu rasanya melayang menuju mayapada, masih rindu dalam kandungan ibu, dan kadung terlena di arcapada...
:)

Nyante Aza Lae said...

mbinun niy mb...klo celita bu gulu...itu cepelti bunglon?...g ngerti ahh...

goresan pena said...

hehe...kok malah jadi bingung yah...?hehe nyante aza lae....
heheheheheh....
salam