30 June 2008

Simpul Mati




tik..
tak..

tik..
tak...

hingga kemudian tak bernyawa.

DISKURSUS



“kenapa ya, kita harus berkaca dengan realita?
Seperti arus balik..
Padahal sungguh, aku hanya ingin soliton..
Yang tenang dan tak terurai..
Lazarus ku melesat, meninggalkan mayapada..”

(bagian paragraf ini aku mengutip dari seorang teman)
Relativitas Einstein atau teorinya Hawkings, entahlah!
Yang kutau adalah tidak pernah ada pengulangan,
Yang ada ialah yang nyaris sama.
Tapi, entah kenapa senantiasa kutemui,
Menunggu dan mencari.

Memang tak ada pengulangan.
Karena itu ia disebut momentum.
Tak perlu ada pencarian,
Rektoverso bisa jadi jawabannya.

Ini adalah hati yang kubicarakan.
Apakah ia butuh avatar?
Ataukah cukup ia sendiri menjadi minerva?
Labirin ini terlalu rumit..sungguh.

Hati searusnya tidak menjadi apa-apa
Ia murni.
Juga sangat sederhana.
Cermin adalah peran terbaik baginya.
Makhluk selalu menciptakan polusi apapun bentuknya.
Tapi haruskah?

Pernahkah engkau membawa sebuah anak panah?
Dan kau sendiri yang menancapkannya?
Ilusikah hinggá kau sendiri yang melakukannya?
Dimana udara yang seharusnya bekerja?
Hm, lembab.

# Pernahkah kamu merasa
waktu mendadak lenyap,
tapi bumi tetap berputar?
# Pernahkah kamu merasa
tidak dimana-mana,
sekaligus ada di mana-mana?

sadarkah, kalau engkau pernah mengondisikan
Dirimu menjadi suatu tanda tanya bagi seseorang.
Coba diingat kembali.

Sepertinya tidak.
Tapi aku ragu.
Memori itu residu dan aku takkan pernah menjadi tempat sampah
Bahkan untuk diriku sendiri.
Tapi aku percaya,
Kita selalu terhubung satu sama lain.
Percayakah kamu?

Entahlah.
Sekali lagi, ini seperti dejavu.
Aku rasa, engkau adalah siluet lembayung
Yang gambarnya sempat kupigurakan dulu.
Lalu tiba-tiba ada yang membawanya.
Aku tertegun, diam..

25 June 2008

save sex is no sex



baru kurang lebih seminggu lalu, teman baruku berkata

"mbak, aku hamil"

KTD alias kehamilan tak diinginkan.

banyak cerita kemudian yang meluncur dari bibirnya.

ini yang ingin aku sampaikan buat remaja.

"save sex, is no sex"

kita bicara tentang perempuan, teman.. (Ruang)



tim ku (aku lebih senang menamainya begitu, lebih setara). sedang berdiskusi kecil. biasa, permasalah rumah tangga, permasalahan yang pernah terjadi, dan segala macam. dari anak, mertua hingga suami. suatu kesempatan, Linda berkata:

"saya pernah hampir cerai mbak, dengan suami. (dengan permasalahan yang tidak perlu aku ungkap disini) saya bilang sama suami saya 'aku bisa kok hidup tanpa kamu' "

bukan inti cerita yang membuatku tertarik. hanya sebuah kalimat pendek nya itu yang membuatku terhenyak dan tak henti memikirkannya.

apa iya, jika suatu saat aku mengalami sesuatu yang extreme dan tidak diinginkan, aku mampu berkata seperti itu? tidak untuk suami ku atau orang lain. tapi untuk diriku sendiri.

tidak..tidak..

ini bukan sebatas masalah peceraian atau perpisahan saja. bukan. banyak kondisi yang kemudian menjadi pemikiranku.

kondisi ku saat ini mungkin dialami oleh banyak wanita bersuami lainnya. yang memilih lebih mendedikasikan dirinya pada keluarga, meninggalkan pekerjaan sebelumnya untuk lebih fokus merawat dan membesarkan anak, dan tentunya mensupport karir suami dari belakang layar.

intinya, dalam kehidupan berumah tangga, suami benar-benar menjadi tulang punggung dalam menafkahi seluruh anggota keluarga. penghasilan utama hanya bersumber dari pendapatan suami. syukur-syukur kalau ada pendapatan lain. tapi, aku yakin, mayoritas yang dialami wanita berumah tangga ialah menggantungkan diri nya pada suami.

kemudian, aku teringat sebuah diskusi kecil antara aku dan suami. dia menyarankan agar aku bisa bangkit lagi, berbuat sesuatu yang berguna dan bisa menjadi bekal untuk diriku, seandainya resiko kehidupan yang tidak ada jaminannya itu terjadi dan menimpa dirinya. seperti seandainya jika dia mengalami kecelakaan, sakit parah hingga yang paling extreme adalah meninggal dunia. saat mendiskusikan itu, aku dan suami bisa berbicara santai. tapi, setelah waktu itu lewat dan aku teringat apa yang pernah kami bicarakan, aku jadi merinding sendiri.

kemudian, yang muncul adalah sebuah doa, agar kami sama-sama berumur panjang, hingga kelak semua tugas-tugas kami di muka bumi ini sudah tuntas dilaksanakan.

tetapi, kita hidup tidak bisa hanya mengandalkan doa semata. ada hal-hal, seperti resiko kehidupan yang memang mau tidak mau harus siap kita tanggung. mental, terutama.

tapi, setelah beberapa kali kupertimbangkan, ternyata mental saja tidak cukup. tapi, ternyata dibutuhkan juga modal. modal ini lah inti dari kesemuanya. modal yang kumaksud di siniberupa modal mental, modal keahlian, dan modal lain yang mendukung.

kembali pada perkataan Linda "aku bisa kok hidup tanpa kamu"

ah, untuk saat ini rasanya kata-kata itu masih belum sanggup aku ucapkan, apalagi itu ditujukan untuk suamiku. lalu kemudian, pikiranku melayang-layang lagi... aku jadi teringat saat aku baru memiliki anak, dimana anakku kuberi ASI full, sehingga dia kesulitan mengkonsumsi susu formula. berbagai cara dan merk telah aku coba. tapi hasilnya, anakku tetap tidak mau. yang menjadi kekhawatiranku adalah jika anak terlalu tergantung padaku.beberapa kali konsultasi dengan dokter anak pun kerap aku lakukan. tapi, tidak ada sebuah kepuasan. karena jawaban mereka standar "ASI memang lebih baik, dilatih saja, nanti anak akan mau sendiri" dan bla...bla...bla yang tidak penting lainnya. ditambah lagi, polah anakku yang tertutup dengan orang lain. beberapa orang pernah masuk dan keluar dari rumah. semua berulang karena msalah yang sama. anakku tidak cocok.

hingga kemudian, aku bertemu seorang dokter anak. dan kembali kukonsultasikan dilema ku. ini jabawannya "jangan khawatir, bayi memang harus tergantung dengan ibunya. selalu ada cara,dan anak butuh waktu"

"tapi, bagaimana jika setelah 2 tahun, dia masih tetap mau ASI dan tidak bisa disapih?"

"selalu ada cara. melatih adalah yang utama, tapi.. jangan lupa, ibu juga harus memiliki keyakinan"

tidak ada penjelasan medis yang berarti dari penuturan ibu dokter itu. tapi, kalimat2nya yang sederhana, lebih menenangkan bagiku.

hingga kemudian apa yang diucapkannya memang benar terbukti. setelah dua tahun, anakku tidak memerlukan waktu yang lama untuk disapih. begitu pula untuk menerima oranglain. yah, tentu saaj ini juga karena tangan yang kuasa.

kembali ke perkataan linda..

hingga kemudian aku mengambil kesimpulan sendiri. seandainya mungkin hal-hal extreme itu kelak terjadi, aku pasti sanggup. siapapun pasti sanggup. semua hanya masalah waktu. cepat atau lambat untuk pulih.

kemudian, aku melihat beberapa pengalaman perempuan-perempuan yang tergolong lemah, kemudian mampu bangkit setelah ditinggal suami (lebih detil nanti, di tulisan lain akan aku kisahkan), yang aku sebut sebuah kekalahan. ditinggalkan di sini, dalam arti bisa karena perceraian, suami yang kemudian memiliki istri lagi, suami yang sakit/lumpuh sehingga tidak produktif lagi, ataupun ditinggal karena menghadap yang kuasa.

teman, sedikit dari mereka yang mampu survive dengan kondisi yang mapan.

permasalahannya, bagaimana mampu menjadi wnaita atau perempuan independen dengan pencitraan yang baik?

cobalah buka mata kita. kita wajib mengakui, wanita adalah makhluk paling kuat. diantara ketidakmampuan keluarga, terutama suami dalam hal finansial, wanita dapat merangsek maju. dan wanita dapat melakukan apa saja, agar keluarga terpenuhi nafkahnya, tanpa memikirkan dirinya sendiri.

nah, inilah yang kumaksud dengan pencitraan diri yang baik setelah wanita memegang kendali finansial dalam keluarga.

yang banyak terjadi, adalah perempuan2 kalah itu, memilih untuk mencari uang dengan jalan yang paling mudah. jangan jauh-jauh memikirkan menjadi PSK. masih banyak pilihan lain selain melacurkan diri. yang banyak kujumpai ialah mereka yang kemudian menjadi pembantu rumah tangga, buruh, dan lainnya yang sifat pekerjaannya lebih menggunakan tenaga, bukan pikiran. sementara, kita masih menganggap jenis pekerjaan yang seperti ini adalah golongan atau kasta terendah. inilah yang kumaksud pencitraan. alangkah lebih mulia nya jika wanita bisa bangkit, tetapi dengan pencitraan yang elegan.

teman...

kita semua mampu! dan kita semua bisa! menjadi manusia independen..

mampu berdiri di kaki sendiri.

modalnya, adalah dari sekarang.. di saat kita masih memiliki segalanya, jangan lupa menanam biji harapan, menyisihkan tabungan untuk diri kita sendiri. tabungan ilmu dna pengalaman.


dan kita yang harus menciptakan ruang itu sendiri!

24 June 2008

Cerita di Rumah..



ini cerita tentang mbak Ida. mbak nya Sachy...
suatu ketika, dia bercerita mengenai tunangannya yang tempramen dan ringan tangan.
tunangannya sudah berkali-kali mengajak menikah, tapi dia masih ragu. masih kecil katanya. dia berusia 19 sekarang.
beberapa kali diskusi kecil terjalin antara aku dan dia. beberapa pandangan kuberikan. tentu pandangan menurut kacamataku dan kacamata orang lain mengenai hubungan pertunangan mereka yang menurutku sudah tidak sehat.
ah, teman... bagaimana bisa dibilang sehat, kalau masih tunangan saja sudah main gampar dan tendang. bagaimana kalau berumah tangga... tentu sudah masuk dalam KDRT.
tapi, untuk memberi pandangan pada seseorang dengan latar belakang pendidikan hanya tamatan SMP, bukan hal yang cukup gampang. walau mbak ida ini, kunilai cukup pintar. setidak nya dari beberapa yang pernah "ikut" di rumah.
hingga kemudian, aku bertanya seperti ini
"apa yang mbak Ida banggakan dari tunangan mbak Ida? dan apa yang mbak Ida harapkan"
"saya pengen dia sayang saya Bu"
aku terdiam. rasanya tidak etis kalau aku langsung menjudge "apa bentuk sayang boleh ditunjukkan dengan kekerasan?" ah... bukan begitu. aku mencari kata2 yang lebih baik lagi. jadi aku terdiam sejenak.
"saya yakin dia sayang mbak Ida. hanya caranya saja yang tidak seperti orang kebanyakan. masalahnya, apa mbak Ida juga sayang dengan diri mbak Ida sendiri? apa mbak Ida rela dengan perlakuannya yang seperti itu? jika cemburu lantas menggampar? saya yakin, siapapun yang mengetahui ini, pasti tidak rela. apalagi orang tua mbak Ida"

air matanya menggenang.

oh, tidak. bukan maksudku menyakiti perasaan nya.
akhirnya dia berkata:
"mungkin cinta bu..."

aku menghela nafas. kata2 ini demikian berat bagiku. karena, seseorang yang dimabuk cinta, sulit untuk disadarkan. harus dirinya sendiri lah yang terjaga.

kejadian itu dua bulan lalu. kemudian beberapa minggu lalu. dia kelihatan lebih pemurung dari biasanya.
dia pun menjadi lebih sensitif. lebih banyak berdiam diri di kamar. candaan yang biasanya ada, jadi menghilang entah kemana. syukurlah, si kecil sachy yang suka menggoda kami.
kemudian, satu malam dia berbicara padaku
"bu, saya bulan ini nggak pulang. bulan agustus aja. tunangan saya mau pulang"
saat itu, tunangannya sedang mondok, memperdalam bahasa Arab di kediri
"ya gapapa. tapi, orangtua mbak Ida ga kangen apa?"
"gak kok bu. uda biasa"
"hm, mbak Ida masih bimbang dan bingung dengan hubungannya yah...?"
dia mengangguk
"coba sholat istikharah mbak.."
"iya Bu, semua sekarang sudah saya pasrahkan pada Allah"
"akhirnya memang hanya itu yang bisa kita lakukan mbak.. dan kita harus siap, dengan apapun yang terjadi. kalau akhirnya nanti membawa berita atau rencana baik, bersyukurlah. tapi, kalaupun tidak dan yternyata sesuatu yang menyakitkan yang terjadi, bersyukur juga, telah ditunjukkan lebih awal"

suatu hari kemudian (lagi)..
aku kaget dengan tagihan telpon yang melonjak tiba-tiba. padahal aku dan suami sudah tidak lagi menggunakan telepon rumah. tarif telpon GSM dan CDMA yang turun gila2an, membuat kami menyingkirkan penggunaan telepon rumah. tidak ada orang lain. pastilah mbak ida yang menggunakannya.ya, gak mungkin sachy lah... wong dia masih 2 tahun.
saat ditanya, seperti kebanyakan "rewang", dia tidak mengaku. ada rasa kecewa saat aku dibohongi, dengan kebohongan yang bodoh. padahal tagihan itu kan bisa di print out. tapi sudahlah... aku tahu anak ini sedang punya masalah. dan dia masih remaja. masa dimana dia harus berjuang menemukan identitas dirinya sendiri.
berkali-kali aku tekankan keterbukaan.hingga tanpa aku desak pun akhirnya dia mengakui sendiri.

kemudian, datanglah telepon dari kampungnya. meminta dia pulang dengan segera.
tentu saja aku tidak mengijinkan. kalau mendadak. tentu agendaku bisa berantakan. tapi kemudian, 3 hari kemudian, suami ku mengantarnya pulang.hari sabtu dia berangkat, senin siang sudah kembali.
kulihat dia lebih putih, pucat maksudku. kemudian dia bercerita...
"bu, saya pulang malah makin pusing..."
aku mendengarkan ketika dia bercerita
"bu... kemarin waktu bapak saya nelpon katanya ada berita penting, ternyata tentang saya. saat itu orangtua saya baru dapat kabar, kalau ternyata rusdi (tunangannya) sudah menikah. adik saya yang ngasi tau, saya langsung pingsan bu... sore saya baru sadar. selama di rumah sana saya gak bisa makan. maunya ngamuk-ngamuk dan nangis terus... jadi, saya kesini aja. daripada di sana. terlalu banyak kenangan. dan saya nanti tidak kuat. di sini kan ada sachy, yang suka bikin ketawa"

dalam hatiku..." ya Allah... mbak Ida......."

apa yah teman,
di satu sisi, aku kesal dan tidak rela dia diperlakukan seperti itu. bagaimanapun, dia telah menjadi bagian dari hidup kami. dan dia kami sayangi, seperti keluarga kami sendiri. seketika itu juga, kesalahan2 yang dia buat seperti lenyap tiba2 hilang entah kemana. bukankah sebuah keluarga senantiasa demikian? punya pengertian2 yang tak diduga... kesal, benci, senang, marah dan maaf senantiasa datang dan pergi.....
ah, teman, entahlah yang jelas inilah yang terbaik. seperti kepasrahannya. inilah jalan yang ditunjukkan Allah. mungkin inilah memang yang sebaik-baiknya pilihan yang harus dijalani. dan bukankah aku pun dulu sempat menyarankan padanya untuk memikirkan ulang hubungan pertunangannya yang tidak sehat. setelah ending yang demikian, haruskah aku mengamini? ah, entahlah....
yang jelas, inilah yang terbaik. tapi, kesimpulan ini akan kusimpan dalam hati saja, tidak kusampaikan pada Mbak Ida. aku yakin, dia juga sudah mengetahui perihal ini. tidak perlu aku tambahkan penekanan2 yang justru akan melukainya.

beberapa hari berlalu. dia masih tampak murung. sering kali menangis dan terisak2.

tapi, beberapa hari ini, aku melihat senyum dan keceriaannya. ah, terima kasih Allah... betapa senang dan bahagianya merasakan keceriaan dan senyum nya itu.
kemudian dia berkata begini tadi pagi.

"bu, sachy tuh, kalau saya nangis... pasti godain saya, sampe' saya malu sendiri kalo' nangis..."

ah, mbak Ida... Sachy, saya dan papa sachy sangat sayang mbak Ida. mbak ida harus tahu itu.

22 June 2008

tidak di angin, serata bumi

pabila aral tiada lagi dapat di tebak
semesta meratap di balik bunga-bunga nan merebak
tiadalah hati yang sungguh menanggung malang
jikalau tuntas sudah direjam bimbang


tiada dulipada sesiapa,
merenggut gundah yang tak jua mereda
ingin rasa berbagi segala cerita
tapi kita tak sua bicara nestapa


melambailah rumpun padi dibius angin
wanginya sampai ke dalam kalbu
menarilah, rumpun hingga menguning
kelak tak lagi beranjak layu


begitu kutanam biji-biji baru
agar segera panen kutuai
tapi sesiapa mampu tahu
pucuk muda tak lagi dapat disemai


biarlah rapat kutanggung badan
selaksa dunia menjadi saksi
biarlah semua menjadi tanggungan
agar esok tak menyesal lagi


pupus sudah menanti hari
tidak elok dalam khayalan
hingga pening aku mencari
tak jua dapat sebuah rekaan


Jogja, 21 June 08

20 June 2008

Ma, kangen....




Ibuku pernah berkata;

"Ya, apalah arti banyak orang mencintai dan menyayangi dirimu,
kalau kamu tidak mencintai dan menyayangi dirimu sendiri"

19 June 2008

when forever end



JANGAN BICARA MATI,
KALAU UNTUK HIDUP PUN

TIDAK BERANI!!!!!!

bergerak cepat (mata kaki verse)


bergerak cepat..
cepat bergerak,
biar mata kaki yang bekerja

bergerak cepat,
cepat..!
sapu semua jejak
cepat..!
seperti laju anak panah

bergerak lebih cepat..
cepat..!
butakan semua mata
dan biarkan mata kaki bekerja

lari, dan bergerak lebih cepat.
cepat!
sebelum tangan maut mencengkeram

cepat tuntaskan..
cepat kerjakan..
cepat tinggalkan..

bergerak cepat,
secepat kejapan mata
secepat sambaran kilat
secepat perpindahan detik


Tunggu!
beri sedikit lagi waktu
ada yang harus kukerjakan
secepatnya
ku laju!
beri sedikit waktu,Tuhan..
aku belum siap..


butakan semua mataku..
sisakan satu,
biar mata kaki yang bekerja..

17 June 2008

An-Nur 35

Allah is the light
Of the heavens and the earth
The parable of His light
Is as if there were a niche
And within it a lamp
The lamp enclosed in glass
The glass it were
A briliiant star
Lit from a blessed tree
An olive, neither of the east
nor of the west
Whose oil is well-night
Luminous
Though fire scarce touched it
Light upon light
Allah foth seth forth parables

For men : and Allah
Doth know all things!

(The Holy Quran, An-Nuur 35)

sebutir nasi

ini hanya tentang sebutir nasi
sebutir yang terkadang
atau mungkin seringkali kita abaikan.

sekali lagi, ini hanya tentang sebutir nasi.
bukan kisah Dewi Sri

aku tidak mengenalnya
setauku..
dia hanya seorang berwujud wanita cantik
dengan kaki terangkats alah satu
dewi padi atau siapapun dia,
aku belum sempat berkenalan.

pernah menyisakan butir-butir nasi
dalam sepiring makanan kita?
pernah.
atau bahkan seringkali.
akupun demikian.

hingga malam tadi..
sesuatu itu seperti terbersit tiba-tiba

begini,
idealnya kita makan 3x sehari
seandainya kita menyisakan satu butir saja..
berarti,
sehari kita membuang 3 butir nasi
kalau seminggu..
kita membuang 21 butir nasi
lantas 90 butir dalam sebulan
dan 1.080 butir setahunnya

bagaimana jika selama kita hidup,
kita membuang sebutir nasi
setiap menyantap makanan?
10 tahun, 10.800
20 tahun, 21.600
30 tahun, 32.400 butir
bisa dibayangkan bukan, teman?
tapi, angka-angka itu tidak sesederhana yang dapat kita hitung
teman, tahukah..
tiap butir nasi, berasal dari satu gabah
dan setiap satu gabah, berasal dari satu butir padi
sedangkan,
dari satu butir padi itu
bisa menghasilkan sebuah tanaman padi
dengan setiap malai yang tangkainya
menghasilkan setidaknya 117 hingga 190 butir gabah.

teman..
seandainya saja sebutir nasi itu
tidak tersisa di piring kita
mungkin butir gabah itu tetap berpeluang menjadi bakal padi
sehingga dapat berkecambah dan tumbuh
seandainya sebutir nasi itu tidak tersisa di piring kita..
bukan tidak mungkin,
nasi yang sebelumnya beras,
beras yang sebelumnya gabah,
dan gabah yang sebelumnya padi itu
bisa menghasilkan padi-padi lain
sehingga tidak lagi ada kekurangan beras..
tidak lagi ada kelaparan,
tidak lagi,
ada yang mengolah ulang nasi sisa
ah, teman..
seandainya kita lebih bijaksana..
seandainya kita lebih mengetahui
seberapa besar kebutuhan kita..
tidak perlu ada yang terbuang,
tidak perlu ada yang menjadi sia-sia..
walau hanya sebutir nasi.

15 June '08
Jogja

12 June 2008

mandiri, jadi manusia merdeka (never say u can't)



menjadi manusia merdeka
merdeka ialah tidak tergantung!
dengan apapun, siapapun.

kupukul lonceng
pecahkan keheningan
kuhantam sekali lagi
tapi tak merubah apapun.

kuteriakkan di gendang telinga kalian,
masih tak merubah apapun
kubuat caci maki narasi
tapi tak berguna..

kalian justru tertawa,
menganggap lelucon
tidak lucu!!

orang bilang kalian pintar..
pintar apa?
pintar menipu?
pintar membohongi diri sendiri?
pintar bersilat lidah?

pintar membuat kelicikan demi kelicikan?
ahh,
sudahlah teman..

kita hidup mandiri saja
tak perlu kita teriakkan lagi,
telinga mereka tuli!

tak perlu kita tulis lagi tuntutan kita,
mau menuntut apa?
mata mereka sudah buta
tembak saja!
sudah teman,
kita hidup mandiri saja
berpijak pada kaki sendiri

10 June 2008

Perisai Amanagappa



pada suatu masa,

aku berjalan di terowongan yang gelap
gelap membuatku sesak,
ingin segera keluar,
tapi pekat membuatku buta

di tengah perjalananku yang tersendat,
sebuah cahaya datang
cahaya itu terang,
tapi tidak menyilaukan
perlahan ia mendekat ke arahku

cahaya ini kuyakini sebagai amanahNya
dia tidak menuntunku,
tapi aku yang merasa demikian

dengannya aku mampu
kembali berjalan dengan tertatih,
tersengal memburu nafas
hingga kemudian kutepat di bibir terowongan

cahaya yang lebih besar sudah menanti
bintang terbesar tersenyum menyambut
kuraih hangatnya..
kurasakan pancarannya

tapi sinar ini terlalu menyilaukan
lama-lama aku terbawa, terbakar
kembali kusadar..
bukan ini..
bukan ini yang kubutuhkan..

aku ingin cahaya yang lembut itu
yang kuat tetapi menenangkan,
yang mampu tapi tak sombong!

aku kehilangannya..
di bibir terowongan kemenangan
kenapa dia harus kalah dengan cahaya bintang?
kenapa dia harus pergi dengan perlahan..
kenapa dia meninggalkan di saat aku lebih tersesat?

pencarian yang tidak sebentar,
waktu yang membuatnya menjadi lama.

telah kutemukan dia:

jauuuuh di sana..
di seberang lautan di balik gunung-gunung menjulang
jauuuuh di sana..
di pekatnya rerimbunan hutan
jauuuuh di sana..
di dingin dan dalamnya samudera lepas
jauuuuh di sana,
diantara sejuta bintang di langit malam

aku ingin mendekapnya,
segera.
tapi ada yang memberontak;
kesabaran.

mungkin sebaiknya kunikmati dari kejauhan,
daripada kupaksa dia mendekat..
kemungkinan cahaya itu akan kalah
dengan cahaya bintang terbesar,
dan dia lalu menghilang lagi..

ah, tidak..tidak..
rasanya tak kuat
harus berpisah lagi,
walau hanya dengan bayang-bayangnya..

biarlah..
setidaknya,
masih kurasa,
hangat yang sama
temaram yang serupa.
cahayanya..

(terimakasih, kau masih seperti udara bagiku)

5 Mei



aku selalu seperti dulu,
kau tahu itu

aku selalu menjadi mentarimu,
kau rasakan itu


aku selalu kan menjai cerminmu,
kau sadar akan itu


dan aku kan selalu mencintaimu,
cinta yang hanya bisa kau mengerti


cinta yang terus tumbuh,
dengan keikhlasanmu..
model ; Adi
tittle pic ; Raina

Arisan



Arah jam 12
tiga wanita, berkerudung salah satu
saling berbisik tapi belakangan diketahui
yang dibicarakan adalah gosip
si A yang menikah beda agama,
si B yang implant payudara,

si C yang buka butik diluar kota,
si D yang baru BU dan jual mobil,
si E yang mau cerai
dan gosip lain yang mereka bagi dalam bisik


Arah Jam 1
tepat di pintu masuk
sebuah keluarga, suami istri dan anaknya berusia 4 tahun
si istri tinggi, sekitar 175cm
usia 35, rambut di kuncir kuda,
mengenakan t-shirt dan denim
serasa usianya masih 17
si suami lebih pendek, sekitar 168cm
terlihat canggung
kedatangan mereka disambut dengan tatapan mata semua orang
dan tentu saja "hai" dari segala penjuru


Arah jam 2
tiga pria lajang, belum atau tidak menikah
mata mereka tampak liar
yang dicari adalah umpan!

umpan untuk dicela
mulut mereka ini lebih parah

Arah jam 3
dua ibu muda, seorang lajang
dan seorang wanita bersuami
tapi belum punya momongan
gerombolan si berat
berat untuk gaya hidup..
dan berat untuk ukuran tubuh
kadang cekikikan,
kadang saling melempar guyon
tapi seringkali diselingi bisik-bisik
ternyata yang dibicarakan
tak lain tentang mereka sendiri
program penurunan berat badan
hingga bongkar-bongkaran rahasia umum
"aquapuntur sampai sedot lemak"

sampai masalah gaya bercinta favorit
tak lupa yang punya anak,
memberi tips jitu supaya pembuahan berhasil


Arah jam 5
tiga pria, seorang beristri dan lainnya belum
terlihat begitu seru
saling melempar jokes, tentu saja
terkadang serius
obrolan mereka mengalir,
Walau lebih dominan mengenai karir dan merintis usaha
yang beristri bersemangat 45
yang lain mungkin tidak mengerti benar
atau mungkin tidak peduli


Arah jam 6
pria-pria lain, 3 beristri, satu perjaka
yang perjaka selalu menjadi bulan-bulanan
selalu ada cara untuk menyudutkan posisi ini
hingga kemudian si perjaka pergi
lebih senang mendekati anak-anak kecil

yang berada di arah jam 10
balita itu berusia tidak lebih dari 2 tahun,
dua anak perempuan dan tiga anak laki-laki
salah seorang pria beristri sangat pemalu
lebih banyak diam
tapi pasti dalam benaknya mengumpat
"ah..bullshit kalian semua!"
satu paling dominan, bergaya seperti Geronimo
menempatkan diri sebagai pemimpin
palsu!


Arah jam 8
ibu muda dan anaknya, selalu ditemani suami
walau sesekali sang suami berusaha bergabung dengan yang lain
terlihat sibuk, sibuk mengerjakan apa saja
yang berhubungan dengan anaknya
dia kesepian, hanya mencari pelarian
dari jengahnya berada di situ!
Sepasang suami istri dan seorang anaknya datang
penuh keramahan menyapa semua
penuh dengan jabat tangan dan kecup di sana sini
lalu si istri bergabung dengan ibu muda
yang dari tadi sibuk dengan anaknya
kedua ibu muda itupun kemudian bertukar kisah
mengenai perkembangan anak,
proses melahirkan, program keluarga berencana..
dari alami dengan senggama terputus hingga kontrasepsi


Arah jam 9
wanita bersuami, pengantin baru
tidak canggung membagi tips cantik
pada 2 lainnya
kadang-kadang dia mengibaskan rambutnya
seperti kuda mengipas debu di ekornya
sedang yang lain terpana
terkagum-kagum

Salah seorang dari gerombolan si berat berjalan
mendekati pembantunya
memerintahkan ini dan itu
belahan baju yang dikenakan sedemikian turun
sehingga dua buah dada itu seakan hendak tumpah
ditambah lagi dress yang digunakannya 10 cm di atas lutut.
beberapa mata pria melihat,
tapi malu untuk menikmati
atau segan dengan suaminya


Arah jam 10
tiga pembantu muda berkumpul
anak-anak asuhan mereka ikut serta
aktifitas mereka beragam
dari menggantikan baju, menyuapi, mendongeng
hingga duduk diam mengamati

Lebih ke depan sedikit,
beberapa anak tanpa pembantu belajar berinteraksi
lebih banyak pertengkaran dan tangisan
memperebutkan apa saja
dari mainan, hingga kertas tissue kotor

Arah jam 11
seorang ayah muda menyuapi anaknya,
sementara sang ibu tengah makan

Lebih ke belakang sedikit,
waitress berbisik sesama mereka
menggunjingkan setiap yang aneh dari kami.

(tebak, dimana aku?)

06 June 2008

yang kau beri


api..
kau nyalakan
kemudian kau padamkan

air..
kau tuangkan,
kemudian kau tumpahkan

harapan,
kau beri
untuk kemudian kau tinggalkan!
June, 05'08

05 June 2008

daffodil lament




daffodil lament...

beberapa belas tahun lalu,
aku menemukan
seseorang bercermin
pada air keruh
parit di depan rumahnya

parit itu cokelat
kelam seperti juga matanya
parit itu di penuhi daffodil
bakung yang tumbuh di tepi
hingga tengah

bayang itu bergoyang-goyang..
seperti jiwanya yang tak pernah tenang..

daffodil lament,
sebuah lagu yang mengingatkanku..
pada seseorang itu
yang sakit jiwa

dan menemukan dirinya
pada cermin air keruh
mendapati dirinya,
sebelum kemudian dia lenyap selamanya...

(makasih dit, buat gambar daffodil nya..)


itukah?


sebenarnya apa itu bahagia?
membaca jejaknya,
membuatku
merasa senang..
walau dalam tangis.

itukah airmata bahagia?

it's all becoz of U, God!!


dia masih di sini
di palung hati
tapi yang kupunya darinya
hanyalah kenangan

mencari jejaknya
kemanapun..
mengembara
ke semua arah

dengan kekuatanku,
aku berusaha
dengan kemampuanku
kan kucari dirinya

bayang-bayang menari
persis di pelupuk mata
kemudian mulai bergoyang
disapu airmata

yang ku punya darinya
hanya kenangan
tidak banyak untuk dirunut,
tapi mencipta berjuta rasa

oh Tuhan,
masihkah ini Cinta?
cintaku padaMu..
tapi mengapa tak pernah tuntas?

03 June 2008

"kah? itu milik Dia"


pernah jatuh cinta?
seperti apa rasanya?
berjuta definisi!

tapi apa itu cinta?
atau siapa?
tidak jelas!

akan ada cinta pertama
saat untuk pertama kalinya
diri diguncang perasaan
yang naik turun, tak menentu

lalu cinta pertama pudar..
karena pertemuan lain
figur-figur yang lebih berkenan
atau apapun itu

lalu itupun harus tergeser lagi,
dengan bilangan lain
karena keyakinan
kemantapan hati, lebih.

jadi apa itu cinta
jika selalu berganti?
jika selalu terbentur dengan pertemuan baru

ada sebuah ruang
yang tidak bisa ditembus olehnya..
sebuah bilik rahasia

dan kemudian,
setelah diri bertemu dengan banyak cinta
lalu di satu titik
dia akan menemukan cinta
sebenar..

yang hanya milik dia
dan kekasihnya,
Allah!

June 01'08

Gila Bayang


Seandainya
sudah tidak mampu lagi
untuk
Mencintai seseorang

Seandainya
sudah tidak ada harapan lagi
dalam
mencintai seseorang

seandainya..
sudah tidak bermakna lagi
mencoba
mencintai seseorang

maka biarkan diri
memulai mencintai dirinya
mencintai dirinya sendiri

maka biarkan angan-angan
yang akan mencari
wujud seseorang itu

maka biarkan saja
bayangan itu tercipta sendiri
dengan angan, tentu saja

hingga sampai nanti
di saat diri sudah sadar
yang di cari

hingga sampai nanti
kesemuan menemukan
bentuknya sendiri

hingga sampai nanti
menyadari,
tidak ada yang melebihi
dari dusta pada diri sendiri

gila bayang!
Gila pada bayangan sendiri
Yang berpantulan pada parigi
Dan kusangka itu kau
(model pic: Meme)

Diantaranya


tahu arti bahagia?
saat diri tidak mampu
menahan senyum.

saat ada
yang akan meledak-ledak
dan seisi dunia
dipenuhi keceriaan

tahu arti bahagia?
saat diri mampu
melampaui jalan-jalan terjal

saat kaki melangkah
dengan santai
di atas jalan berbatu

dan tahu arti kesedihan?
saat kebahagiaan datang,
tapi tidak satupun
dapat diajak berbagi

(karena jika membutuhkan seseorang
disaat kita terpuruk,
memang sulit!
sehingga tak pantas menjadi alasan
tuk bersedih.
tapi..
jika untuk berbagi kebahagiaan pun sulit,
itu baru menyedihkan!)

namun..
tahu yang lebih menyedihkan?
saat diri tidak ikhlas
mendapati kebahagiaan orang lain.

(cisya, pnjem fotonya yah..)