tak..
tak...
pabila aral tiada lagi dapat di tebak
semesta meratap di balik bunga-bunga nan merebak
tiadalah hati yang sungguh menanggung malang
jikalau tuntas sudah direjam bimbang
tiada dulipada sesiapa,
merenggut gundah yang tak jua mereda
ingin rasa berbagi segala cerita
tapi kita tak sua bicara nestapa
melambailah rumpun padi dibius angin
wanginya sampai ke dalam kalbu
menarilah, rumpun hingga menguning
kelak tak lagi beranjak layu
begitu kutanam biji-biji baru
agar segera panen kutuai
tapi sesiapa mampu tahu
pucuk muda tak lagi dapat disemai
biarlah rapat kutanggung badan
selaksa dunia menjadi saksi
biarlah semua menjadi tanggungan
agar esok tak menyesal lagi
pupus sudah menanti hari
tidak elok dalam khayalan
hingga pening aku mencari
tak jua dapat sebuah rekaan
Jogja, 21 June 08
Allah is the light
Of the heavens and the earth
The parable of His light
Is as if there were a niche
And within it a lamp
The lamp enclosed in glass
The glass it were
A briliiant star
Lit from a blessed tree
An olive, neither of the east
nor of the west
Whose oil is well-night
Luminous
Though fire scarce touched it
Light upon light
Allah foth seth forth parables
For men : and Allah
Doth know all things!
(The Holy Quran, An-Nuur 35)
ini hanya tentang sebutir nasi
sebutir yang terkadang
atau mungkin seringkali kita abaikan.
sekali lagi, ini hanya tentang sebutir nasi.
bukan kisah Dewi Sri
aku tidak mengenalnya
setauku..
dia hanya seorang berwujud wanita cantik
dengan kaki terangkats alah satu
dewi padi atau siapapun dia,
aku belum sempat berkenalan.
pernah menyisakan butir-butir nasi
dalam sepiring makanan kita?
pernah.
atau bahkan seringkali.
akupun demikian.
hingga malam tadi..
sesuatu itu seperti terbersit tiba-tiba
begini,
idealnya kita makan 3x sehari
seandainya kita menyisakan satu butir saja..
berarti,
sehari kita membuang 3 butir nasi
kalau seminggu..
kita membuang 21 butir nasi
lantas 90 butir dalam sebulan
dan 1.080 butir setahunnya
bagaimana jika selama kita hidup,
kita membuang sebutir nasi
setiap menyantap makanan?
10 tahun, 10.800
20 tahun, 21.600
30 tahun, 32.400 butir
bisa dibayangkan bukan, teman?
tapi, angka-angka itu tidak sesederhana yang dapat kita hitung
teman, tahukah..
tiap butir nasi, berasal dari satu gabah
dan setiap satu gabah, berasal dari satu butir padi
sedangkan,
dari satu butir padi itu
bisa menghasilkan sebuah tanaman padi
dengan setiap malai yang tangkainya
menghasilkan setidaknya 117 hingga 190 butir gabah.
teman..
seandainya saja sebutir nasi itu
tidak tersisa di piring kita
mungkin butir gabah itu tetap berpeluang menjadi bakal padi
sehingga dapat berkecambah dan tumbuh
seandainya sebutir nasi itu tidak tersisa di piring kita..
bukan tidak mungkin,
nasi yang sebelumnya beras,
beras yang sebelumnya gabah,
dan gabah yang sebelumnya padi itu
bisa menghasilkan padi-padi lain
sehingga tidak lagi ada kekurangan beras..
tidak lagi ada kelaparan,
tidak lagi,
ada yang mengolah ulang nasi sisa
ah, teman..
seandainya kita lebih bijaksana..
seandainya kita lebih mengetahui
seberapa besar kebutuhan kita..
tidak perlu ada yang terbuang,
tidak perlu ada yang menjadi sia-sia..
walau hanya sebutir nasi.
15 June '08
Jogja
daffodil lament...
beberapa belas tahun lalu,
aku menemukan
seseorang bercermin
pada air keruh
parit di depan rumahnya
parit itu cokelat
kelam seperti juga matanya
parit itu di penuhi daffodil
bakung yang tumbuh di tepi
hingga tengah
bayang itu bergoyang-goyang..
seperti jiwanya yang tak pernah tenang..
daffodil lament,
sebuah lagu yang mengingatkanku..
pada seseorang itu
yang sakit jiwa
dan menemukan dirinya
pada cermin air keruh
mendapati dirinya,
sebelum kemudian dia lenyap selamanya...
(makasih dit, buat gambar daffodil nya..)