12 September 2008

wishes



langit, hanya batas pandang
membatasi setiap pandangan
apa saja.


ada sepasang mata
yang tertutupi rimbun dedaunan

ada mata yang menghunjam
sejurus menatap bumi

bisu dalam aksara,
buta dalam narasi,
tergugu dalam deskripsi

(beberapa menit lalu
bersama seorang teman)

7 comments:

Multama Nazri said...

andai batas itu bisa kita lewati...mungkin akan lebih indah atau mungkin juga tidak.....
salam ama temennya ya mbak...

Jenny Oetomo said...

Kira kira mata siapa ya? Salam

Haris said...

Maksudnya ada yang lagi ngintip ya..
Salam

Anonymous said...

kalaupun dia tak kan hadir kembali
cukuplah mimpi yang setia menemani..
indah mbak... indah sekali

Haris said...

iya,, langit adalah batas mata memandang.
Pandangan mata kepala kita memang sangat terbatas, bisa sebatas langit, bahkan bisa hanya sebatas 2 meter.
Namun pandangan mata batin yang bersih dan kuat, mampu menembus keterbatasan itu.
Salam

goresan pena said...

salam teman-teman....

*Multama; hayo tebak...siapa temannya itu? kita semua kenal dia kok...itu loh, Timur Matahari. kemaren berpapasan dan ngobrol di YM. kalau ada waktu, silakan di add YM saya; simply_ya@yahoo.com
kemaren dia 'nantangin' bikin puisi spontan gitu...

*Bung Jenny Oetomo; mata siapa ya? mungkin mata kita semua..

*Bapakethufail; trims...salam kenal...

*Erik; saya setuju...

-----

di puisi ini, saya ingin bercerita sedikit tentang temen-teman yang termarginalkan. teman2 kita anak jalanan, waria, homoseksual, lesbian, pekerja seks..
bahwa kita dan mereka sama. sama-sama hidup di bawah langit yang sama.
sepasang mata yang tertutupi rimbun daun, maksud saya adalah sebagian dari kita yang coba memahami bekeradaan mereka terkadang justru terhalangi dengan adanya stigma yang terlanjur beredar,
ada mata yang menghunjam sejurus bumi, maksud saya.. itulah sebagian dari kita yang sudah 'teracun' dan terbawa arus stigma.
Bisu dalam aksara, mewakili teman2 anak jalanan yang sulit sekali mengenyam pendidikan.
Buta dalam narasi; mewakili teman2 dengan pilihan orientasi seksual sebagai penyuka sesama
tergugu dalam deskripsi; mewakili teman-teman pekerja seks..

Hai...
langit hanya sekedar batas pandang!!
di langit yang sama, Kita memiliki banyak pilihan hidup, tapi tidak mereka.

---

semoga penjelasan ini dapat sedikit membantu memahami tulisan saya.

trima kasih...
salam

(tetap kasih saya masukan dan kritik yah...:p )
tapi, langit tidak lebih dari sekedar

Bambang Saswanda Harahap said...

mbak semoga bermanfaat kegundahan hati.. hidup sekali ini bisa berbagi.. itulah keindahan hakiki.. orang yang baik adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain...