11 April 2008

Sachy, 21 Bulan

bahkan di saat aku tak dapat menciummu..
kau datang, dan memberikan ciuman itu berkali-kali
padahal, biasanya kau selalu meronta
jika aku menggodamu.
kau berlari..
seakan tak merasakan apa-apa,
selain kesenangan,
kau genggam erat batu dan pasir itu
seakan mimpi-mimpi yang telah berhasil kau raih.
kau bernyanyi dengan bahasa
yang masih belum dapat kumengerti sepenuhnya
seakan rahasia-rahasia itu hanya milikmu
matamu lincah bergerak
melihat sekeliling..
seakan semua adalah keindahan di matamu.
aku biarkan kau berlari..
aku biarkan kau tertawa,
bersenandung riang,
sambil sesekali meanggilku.
menanyakan hal-hal sederhana.
"sedang menulis apa, mama?"
"ayo, bikin ikan mama.."
aku biarkan kau menghitung ikan-ikan yang kugambar
lalu kubiarkan kau berlari lagi
bermain pasir dan batu-batu
mengamati kendaraan-kendaraan lalu-lalang
menghitung bunga-bunga berwarna kuning,
berlari lagi..
dan kuabirkan kau berlari lagi!
lalu menghampiriku,
kubiarkan kau bermain dengan penaku
aku diam, membiarkan kau mencoret-coret lembar-lembar yang telah kutulisi
lalu kau mengembalikannya
dan kau berlari-lari
lalu kau terjatuh
aku biarkan.. aku biarkan kau bangun sendiri
sebelum kau mengeluh,
berarti kau mampu melewatinya
aku mempercayaimu, nak..
lalu kau berlari-lari kembali
mengejar anak kucing di seberang sana.
dan kau hampir terjatuh,
saat kaki mu menabrak bebatuan,
tapi aku segera menopangmu
tak membiarkan kau terjatuh lagi.
ingatlah..
hingga kapanpun, nak..
you always have me,
when you have no one!

Jogja, di Rumah Depan Bale RW

2 comments:

Vei said...

aku belum memiliki anak dan bahkan aku tidak begitu suka dengan anak kecil dulunya. tapi entah kenapa dari setiap kata yang ada dalam postingan mu ini bisa membuat aku mengerti betapa sayangnya seorang Ibu terhadap anaknya. oh ya thanks ya dah bales comment aku kemaren. tapi satu hal yang mungkin agak berbeda pendapat adalah hal "kita ini hidup ya untuk diri kita sendiri". karena aku ada karena orang lain ada di sekitar ku. aku lebih berarti karena ada yang menganggap bahwa yang lain kurang berarti.. ^^ keep posting ya.. ^^

goresan pena said...

iya...boleh aja kita punya seribu pendapat berbeda, karena itulah yang akan membuat kita lebih hidup....
ok...terima kasih uda baca tulisan2ku...nanti di baca lagi yah...oya, blog kamu ditambah dong....
sip?