Presiden kita itu sednag menstruasi
makanya..
seketika meluap-luap
seketika meledak-ledak
seketika mencak-mencak
untuk suatu ritual biologis
apa kita mesti marah?
dan presiden kita yang sedang menstruasi itu
mengharap dimaklumi.
presiden kita itu sedang menstruasi
karena itulah,
sekarang dia ......
dan kita hanya dapat bergumam kesal
karena jika kita lancang
teralis-teralis besi telah mennati
jadi,
kita tunggu saja sampai
sang presiden menopause!
3 July 2002
Pontianak
11 April 2008
Untuk yang Satu-Satunya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
he he he kritiknya tajam dan vulgar ya...
soalnya presiden kita yg bs menopause kan cm satu:)
ow..ow...
ups...tidak bermaksud mengkritik...karena dulunya, tuisan ini hanya tersampir di salah satu lembar buku tak bermakna. baru sekarang aja, ada yg baca, termasuk diriMu. hehe...menopause? menstruasi dulu kali yah....hahhaha... btw, thx 4 coment
Post a Comment