21 February 2009

Menyimpan Hidup di Kota Racun


Pic by Adit

Racun,
Lantas seluruh isi kota ini yang kulihat adalah racun
Racun yang tak lagi dari kecubung
Ini santapan pagi kita..
Silahkan…
Hirup nikmat Carbon, hingga nafas tersengal
Kunyah kenyalnya formalin,
Jangan lupa teguk segarnya Merkuri
Dan mari..
Kita makan sekalian semua racun digital
Hingga radiasi bersahabat dengan tubuh
Ayolah kawan..
Kita ini hidup di kota racun
Dan dalam tubuhmu,
Tak lagi hanya empedu yang menyimpan Racun

8 comments:

Arief Firhanusa said...

Jadi ngeri meniti hari-hari ...

Miss G said...

Tak apa Hez, kita akan beradaptasi, dan berevolusi (^_^) Itu keajaibannya, ras manusia ini kok ga juga punah2 seperti halnya dinosaurus?

Kabasaran Soultan said...

Waduh ..meski usul ke MUI lagi neh untuk memperpanjang daftar racunnya.
Berarti racun nikotin sama kafein kalah seram dunk dibandingin racun-racun yang kamu maksudkan .

www.katobengke.com said...

iyah yah .......
kamu tahu makanya aq takut skarang mendaki semenjak teman aq meninggal di gunung bawakaraeng..makassar loh...
kamu pernah dengar beritannya...

goresan pena said...

* Mas Arief: tak perlu ngeri mas... pernah dengar seseorang bernama Bill Haast? selama 55 tahun ia digigit ular, bahkan melakukan percobaan dengan menyuntikkan bisa kobra pada tubuhnya sendiri. tapi baginya, racun harus di lawan dnegan racun..kendati usianya pernah diperkirakan takkan bertahan sampai 2 tahun, tapi...ternyata dia masih sehat2 saja...
ini mas, santapan 'bisa' yang pernah dinikmatinya: king kobra, ular berpunggung berlian, ular lurik kuning, dan banyak species lain..

Mbak G: nah...itu dia mbak...adaptasi, evolusi... teori darwin sudah terpatahkan...lantas, akan jadi seperti apa yah...manusia nantinya?

kabasaran: hmmm...hehe, sulit menjawabnya. karena tubuh pasti punya daya toleran. ya kan? saya tidak mengkonsumsi nikotin, hanya kaffein saja...entahlah...

tapi, saya melihat modernisasi kita sekarang dengan segala rupa perangkat digital yang ada. contoh pling sederhana adalah segala rupa aksesoris mobil misalnya, saya membayangkan seseorang yang bekerja di kota besar harus menempuh perjalanan berjam2 utk sampai ke kantor, dan berada dalam kotak bergerak itu. dengan entahlah berapa banyak pancaran radiasi yang memungkinkan...
(eh, bener nggak sih? sok tau banget deh saya...hehee... maaf...)

Bang Iwan: ooo iya, rasanya saya pernah dengar...
takutnya lantaran stamina yang nggak ok karena terlalu banyak kontaminasi racun apa gimana?

Anonymous said...

Tubuh kita jadi sarang racun ya, nanti kita dapt melawan bisa ular nih

Miss G said...

@Hezra, yg pasti syukurlah bahwa Darwin salah, maka kita ga akan pernah jadi monkey atu gorila, well, mari kita telan saja racun2 itu, kita turunkan ke anak cucu, siapa tahu nanti muncul superman atau spiderman? manusia-manusia aneh yang terlahir akibat gen2 yg sarat 'racun'. Hihihi... teori aneh? Namanya juga kebanyakan makan racun Hez.. (^_-)

Anonymous said...

sudah, sudah... kita nikmati saja semuanya, selagi bisa. nggak usah membayangkan yang mengerikan.
86 ?