19 February 2009

Eksekusi

Yang kulihat adalah nyawa!
Darah segar
Menggenang di lantai
dari sela jari-jari kaki
aliran sungai darah menelusuri betis, paha..
vagina membuka pintu rahim
meluruhkan nyawa di janin itu..

aku diam,
menelan ludah.
Pahit.

10 comments:

Arief Firhanusa said...

Aku tengah menganalisa judul-judulmu yang tak bertalian dengan teks keseluruhan.

Ada apakah?

Sudah pasti kau punya alasan tersendiri ...

Anonymous said...

Eksekusi apakah kiranya?

Isinya begitu menyeramkan

Anonymous said...

mas arief dan mas erik...

rasanya sih sudah tersurat jelas, tulisan saya ini bercerita tentang 'aborsi'...

saya lebih senang menamai proses pemaksaan pengguguran janin itu disebut "eksekusi"...

hehe...

Kabasaran Soultan said...

Hesra .. ini topik yang sangat berat yang sampai sekarang perdebatannya ngak habis-habis ... terlalu banyak point of view untuk meneropongnya.

Yang kulihat adalah nyawa!
Nyawa siapakah ?. si ibu?...si janin?.
Nyawa kapankah ?. hari ini ?.. nanti ?.
kalau pahit jangan ditelah dunk mbak hesra ..tapi dibuang saja ...he..he..he

TEAM 13 said...

coba bahasanya sedikir lebih sederhana,.... pasti lebih jelas pengertiannya tanpa menghilangkan rasanya...tapi aku suka syair2nya...bagus...:)

Arief Firhanusa said...

Wah **menepuk jidat**, iya ya! Maaf aku kurang peka membaca isyarat-isyarat dalam teksmu, Hez.

Oke, untuk entri ini tak kudebat lagi. Semangat!

Anonymous said...

satu nyawa tercabut sia..sia.....hiks

goresan pena said...

Kabasaran: benar juga Pak... tetapi, apakah jika 'berat' lantas kita menjadi sungkan untuk membicarakannya? terus terang perihal ini sangat menggelitik saya (mgkn bisa baca posting saya di bulan nopember:Rp.2,5 juta harga janin). tingkat aborsi di jogja bukan main Pak..

yang kulihat adalah nyawa!
dalam case ini, adalah nyawa si janin.
kapan?
mungkin, saya saya menulis ini..entah dibelahan bumi mana, terjadi eksekusi itu Pak..

hee...hm, saat ludah menggenang di rongga mulut, rasanya masih manis, karena lidah mencipta rasa manis di ujung. dan baru ketahuan pahit, setelah di telahn.

kalau saya tahu rasanya akan pahit, tentu tak kan saya telan..hehe...

terima kasih yah pak..

*No label management: heiii...indie band management yang masih eksis di indonesia raya...hehe..
awalnya saya menulis hanya untuk catarsist saja. tapi...egois banget yah, kalau tidak mengindahkan pendapat teman-teman...
hehe, saya akan berusaha... mohon masukannya... terima kasih...

* Mas Arief: kenapa mas? ada nyamuk yah? hehe...

* Mas Gus: konon, guru SD saya pernah berkisah, seorang bayi atau anak yang meninggal lebih dulu, akan menyelamatkan ortunya dari api neraka...
tapi, si janin yang di bunuh ortunya akan bertindak yang sama?
entahlah...

Anonymous said...

ini masih ada hubungannya dengan iklan di tiang listrik dulu kah ?

Anonymous said...

ooo...nggak ada hub dg yg dulu itu... hny one case yg br aja kutemukan, mas...