05 July 2008

Simpul Mati Part 2



..yang kutahu pasti..kubenci tuk, mencintaimu..



"berapa lama?"
"entahlah.. mungkin sehari, mungkin juga seminggu, setahun, sewindu..atau tak kembali?"
"kemana?"
"entahlah.. aku pun tak tahu. tergantung kaki ini"
"bagaimana mungkin?"
"mungkin saja. aku ingin sesuatu yang merubah hidupku. aku bosan"
"apa yang kau cari?"
"entahlah.. mungkin diriku sendiri"
"maksudmu?"
"aku ingin menemukan diriku. aku ingin mengenal diriku. aku ingin bersahabat dengan diriku. tapi, aku tidak tahu siapa diriku"
"biar aku jelaskan. engkau bernama Lugas. berusia 30 tahun dan jelas kau seorang pria. dan kau akan menikah denganku. apa perlu kujelaskan secara detil?"
"aku tahu itu, Sha. itu lah yang selalu aku baca setiap ada kesempatan di lembar2 kertas identitasku. bukan itu.."
"apa lagi? tidak kah ini jati dirimu. kau hanya perlu menjalaninya.."
"tapi aku ragu. ragu dengan keinginanku. ragu dengan apa yang kujalani sekarang. aku ingin menemukan kebenaran. aku ingin menemukan diriku sendiri"
"kau pun ragu dengan hubungan kita?"
"ya.."

keduanya terdiam. perahu layar melintas, tenang di bawa gelombang. tak setenang hati mereka yang bimbang.

"aku semakin tidak mengerti Lugas.. padahal kupikir, akulah yang paling mengerti dirimu. tapi mungkin aku salah"
"jelas saja, karena akupun tak mengerti diriku sendiri. aku tak ingin mengecewakanmu lebih jauh. aku harus pergi."
"kemana?tanpa tujuan?"
"tujuanku jelas, aku ingin mencari diriku. dimana saja bisa. ke mana saja boleh. akan aku coba, sampai aku dapat"
"kau gila"
"maafkan aku Sha.."
"ah, kau sudah kumaafkan. tapi entah, apa aku bisa memaafkan diriku sendiri. diriku yang masih saja mencintaimu.."
"Sha..."
"sudah. pergilah.. kelak kau akan tahu. hanya aku, bukan yang lain"
"hingga detik ini pun, aku tetap menganggap kau yang terbaik"

angin sore yang dingin berhembus agak kencang, membius pikiran mereka. mengunci semua kendali kata-kata dengan rapat. tidak lagi ada yang bersuara. mereka diam, dengan seribu kata yang tak sanggup membobol keluar. sore itu, di tepi dermaga.. adalah perpisahan.

-----

ada kah manusia yang begini kejam?
di makan bumi tak jua
hilang dibawa kabut, tidak juga
adakah manusia yang begini kejam?
datang dan pergi meninggalkan harapan..
lalu menghalaunya bersama angin
adakah manusia begini kejam?
tak mau melanjutkan harapan kosong
tapi pun tak mau menyidahinya..
tak mengerti yang dicarinya.
ah,
adakah manusia yang begini kejam...?




sore berlembayung. persis 5 tahun lalu. gadis berambut hitam tebal mengkilat diterpa matahari yang semakin turun, berdiri di situ. di sisi dermaga. kali ini, dia yang akan pergi. meninggalkan harapan-harapannya..
dia sudah putuskan. tidak ada lagi yang di tunggu. sudah selesai. tidak perlu lagi menanti. untuk apa?untuk siapa? tidak ada... harapan kosong tak bertuan. sebuah kotak dibawanya. untuk di larung. supaya pergi jauh...hingga akhir aliran air.. aliran sungai...biar bermuara ke laut...biar masuk jauh ke palung palung...biar tersesat dan tak kembali ke negeri tak terjamah. biar menghilang di telan waktu..
airmatanya, adalah yang terakhir..besok, yang dia tahu hanya kebahagiaan.

--------------

10 tahun setelah perjumpaan terakhir.

"aku kembali, Sha.."
"aku lihat"
"aku kembali Sha.."
"ya. tapi kau tidka kembali untuk diriku. kau kembali untuk dirimu"
"tidak..aku sudah menemukan diriku. aku sudah dapat Sha.."
"apakah berbeeda dengan dirimu yang dulu? adakah yang berubah?"
"ternyata tidak Sha.. ternyata, inilah adanya diriku. yang ternyata tetap mencintaimu"
"terlambat Lugas. cinta itu sudah pupus. hilang..dibawa perahu layar 10 tahun lalu"
"apa salahku?"
"kau tidak salah. hanya saja, kau tidak bersyukur. kau lupa akan karunia Tuhan. kau lari, bukan mencari"

---------------

...aku tak tahu apa yang terjadi, antara aku dan kau
yang kutahu pasti.. kubenci tuk mencintaimu....

0 comments: