Kucakar dinding tuk berkisah tentang galau tanpa kata
Kugoresi tiap rabaan tuk mengadu tanpa aksara
Lalu bersaksilah, kuminta!
Berteriaklah untuk yang tak lagi dapat bicara
Berserulah untuk yang tak lagi mampu bersuara
Dan kan kucatat dalam setiap detak..
Dan kan kurekam dalam kuasa otak..
Dan kan kuikat amarah yang beriak..
Lalu biarkan ku berbaring sejenak.
Tahan, perahu kembali bergerak
Tak perlu beranjak,
Biar jelajahnya merapat dalam benak.
Lalu biarkan ku berbaring sejenak.
23 February 2009
Menjelajahi Benak
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
5 comments:
Dan kan kucatat dalam setiap detak..
Dan kan kurekam dalam kuasa otak..
Dan kan kuikat amarah yang beriak..
Lalu biarkan ku berbaring sejenak.
Tahan, perahu kembali bergerak
Tak perlu beranjak,
Biar jelajahnya merapat dalam benak.
Lalu biarkan ku berbaring sejenak
Berdamai dengan diri sendiri kah ?
atau :
Mencari kedamaian jauh didalamkah ?.
he-he-he /..lagi-lagi ngak nyambung.
habis senangnya pujangga membiarkan pembaca menduga-duga.
bingung he he he
menjelajahi benak keknya enak pake prahu..hmmm
Puisi ini saya jagokan bakal kuat dalam pembacaan. Sajaknya saling mengikat. Pantas dipentaskan di sebuah balairung atau panggung budaya!
* Pak Kabasaran: begitu juga benar kok Pak.. tidak salah... memang demikianlah...
* Mas Erik: waduuuhhh...maaf mas bikin bingung...he...
* Nyante Aza Lae: he.. ayuk kita mendayung perahui menyusuri sungai benak yang tak ada batasnya...
* Mas Arif: Mas... oneday.. kalo' kita ketemu, saya daulat Mas Arif untuk membacakannya...he...
Post a Comment